Orang berilmu dan beradap tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
Singga jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan
-Imam Syafii*-
(reference:n5m)
Percaya. Manusia diciptakan serba bisa. Tidak terbatas hanya bisa menulis, manusia juga diberi dahulu kelebihan bisa membaca. Tidak hanya bisa menyanyi, manusia juga dibekali dahulu untuk bisa berucap. Ku tekankan untuk menanamkan semangat ini pada diri. Jikalau malas tak mau beringsut dari otak yang hanya berupa bongkahan beberapa sentimeter di kepala. Jangan panik jika tak mampu mengerjakan satu hal, karena satu atau lebih lain hal pasti bisa dikerjakan. Penting ikhlas hati dan harus niat bekerja baik.
Beda lagi dengan saran dari salah satu karibku, “hidup ya bergerak, ga kan ada gunanya kalau hanya diam”. Kalau dipikirkan secara mendalam kalimat ini sangat betul adanya. Buktinya, lihat ke syair dari Imam Syafii di atas juga cukup. Tetapi memang bagaimana tidak? Pengemis dijalanan saja butuh menggerak-gerakkan raut muka yang mengeluh dengan tangan menengadah untuk mendapatkan makna hidup, ya uang recehan.
Usia dewasa awal dihiasi dengan gejolak kengerian akan susahnya jadi orang sukses. Menyusun skripsi ga beres-beres karena kesulitan ide (baca: data) akibat biaya penelitian yang menggerogoti biaya bulanan dari emak, pun dihantui terus rasa malas yang bercecer dimana-mana. Mau coba-coba sibuk organisasi, roman muka udah terlalu tua. Mau cari kerja sebagai kegiatan sampingan, ijazah belum ada. Belum lagi bertanya-tanya, kalau udah lulus, mau kemana emangnya? Mau daftar kerja, mana enak kalau jadi pegawai kontrak atau honorer biasa, jadi pegawai pemerintah atau BUMN mana mungkin kalau ga punya tabungan awal buat pelicin, mau kuliah lagi ga punya dana sendiri dan si emak udah habis tabungan tanahnya dijual bakal kuliah awal dulu. Ihh..ampun dah.
Kalau Bong.C bilang, “Untuk sukses anda harus mengubah gaya hidup anda dari sekarang, mulai dari cara bergaul anda dengan memilih teman yang ada di samping kanan dan kiri yang terbaik, mengubah buku terindah yang anda akan baca juga mengubah segala bentuk siaran audio-visual yang suka anda nikmati, pastinya jangan lupa selalu berdoa lah”. Intinya, Bong.C menyiratkan kalau sukses itu simple, jalani hidup positif dengan setiap hela nafas yang mengubah kita positif juga.
Takut gagal dalam hidup sebenarnya hanyalah kekhawatiran tanpa dasar. Dikarenakan seolah-olah kita belum punya kail untuk dapat ikan. Padahal kalau kita sudah bekerja keras tidak mungkin tidak ada manfaat kecil yang kita dapat, mungkin tidak ada rasanya, tapi sebetulnya sekecil-kecil apapun usaha itu pasti ada hasilnya. Ibaratkan dengan orang yang berjalan, beberapa langkah itu pasti sudah membuat orang berpindah walau pelan. Ingatkan saja, memilih langkah dalam berjalan tersebutlah yang harus mendetail, jangan masuk ke lubang atau sampai salah tujuan. Tetap berniat baiklah dalam melangkah dan berjuang keraslah agar kaki dapat terus terangkat menapaki jalan menelusuri sedikit demi sedikit jalan yang mungkin berkerikil.
Jangan merasa tidak bisa. Jangan berhenti bergerak. Jangan takut dengan kecilnya kesempatan. Jangan khawatirkan gagal. Jangan malas bekerja keras.
Inallaha ma’ana.
“Kuliah itu hak, semestinya ‘berhasil‘ itu jadi wajib setelah mendapat hak,” my Mom Said.
“Kuliah itu hak, semestinya ‘berhasil‘ itu jadi wajib setelah mendapat hak,” my Mom Said.
BalasHapusKapan aku bisa sepertimu, Go? :) Hehe,,,
Artikel yang bagus. Keep writing!
Mungkin sekarang aku gagal, ya orang lain melihatnya seperti itu.
Hanya saja aku memandang keberhasilan/sukses dalam bentuk yang lain. Aku tidak berharap Go mengerti ini, aku hanya mohon do'a, untuk kawanmu yang bodoh ini.
Pasti bisa Teman!
BalasHapusAyo semangat..
Didoakan selalu utk keberhasilan kita.
"Hanya saja aku memandang keberhasilan/sukses dalam bentuk yang lain"
Apapun bentuk pandanganmu, yang penting berhasil ya. Biar maen k palembang ny nanti bisa tiap tahun. :)