Artikan Ulang Kecerdasan dalam Pendidikan

       Romo Mangun Wijaya menuliskan, pendidikan adalah proses awal usaha untuk menumbuhkan kesadaran sosial pada setiap manusia sebagai pelaku sejarah. Sedangkan Ari H Gunawan berkata bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai proses sosialisasi, yaitu sosialisasi nilai, pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pendidikan senyatanya harus mampu menjawab persoalan-persoalan yang berada di tengah masyarakat. Melakukan analisis kritis dalam pendidikan merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakoni dengan sedemikian rupa. Pendidikan bukan hanya untuk mencetak masyarakat yang cerdas secara intelektual, namun juga mampu merasakan segala keluh kesah yang berada di sekitarnya. 

        Pendidikan tidak boleh melupakan cakupan kecerdasan intelektual dan kecerdasan sosial. Kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang mampu melahirkan out-put pendidikan yang betul-betul memiliki kapasitas keilmuan sangat tinggi, bisa dipertanggungjawabkan secara akademis dan ilmiah, tidak hanya setelah menyelesaikan pendidikan, menjadi orang orang yang hanya pintar bicara, tetapi tidak berisi. Kecerdasan intelektual adalah menumbuhkan kekuatan nalar berpikir yang sarat dengan kandungan-kandungan keilmiahan sehingga ketika melakukan proses berpikir dan pemikiran, hasil pemikirannya sangat dipercaya oleh publik sebagai konsumen pendidikan.

        Untuk kecerdasan sosial dari seseorang masyarakat terdidik adalah kemampuan mereka terjun ke dalam realita sosial. Mereka bisa mengenal setiap persoalan yang ada di tengah publik sekaligus dapat memberikan tawaran konkret terhadap persoalan masyrakat yang sedang berkecamuk.

Pendidikan menjadikanku mengerti apa yang kurang dan tidak ada padaku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar